Jumat, 31 Desember 2010
Budidaya Pepaya California Menjanjikan Keuntungan!
Ini merupakan hamparan kebun pepaya California. Varietas pepaya baru yang kini digandrungi para petani karena menjanjikan keuntungan. Pepaya California memiliki keunggulan tersendiri. Buahnya lebih manis, tahan lama, dan bisa dipanen lebih cepat dibandingkan pepaya varietas lain.
Salah satu tempat penanaman pepaya California terletak di Caringin Bogor, Jawa Barat. Suhandi adalah salah seorang petani yang berkebun pepaya California disini. Untuk mencapai lokasi kebun pepaya California dari Jakarta dapat melalui jalan tol Jagorawi. Keluar di Ciawi lalu mengambil arah ke selatan menuju Sukabumi. Sesampai di kawasan Talang dua berbelok menuju Tari Kolot, tepatnya di kawasan Cimande.
Pepaya California tumbuh subur bila ditanam di lahan dengan ketinggian antara 300 hingga 500 meter diatas permukaan laut. Pohon pepaya ditanam dengan jarak dua setengah kali dua meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam antara 1500 hingga 1700 pohon papaya.
Yang penting diperhatikan dalam menanam pepaya California adalah pemupukan. Setelah pohon pepaya besar, pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pohon pepaya California lebih pendek dari pohon pepaya kabanyakan. Paling tinggi mencapai dua meter.
Pohon pepaya California sudah bisa dipanen setelah berumur 7 hingga 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon pepaya California dapat menghasilkan 20 hingga 50 buah.
Untuk satu hektar lahan pepaya California milik Suhandi ini dapat menghasilkan sekitar satu setengah ton buah pepaya California. Pepaya California ini seluruhnya dipasarkan ke supermarket di Jakarta. Pepaya California banyak diminati karena ukurannya tidak terlalu besar, kulitnya lebih halus dan mengkilat.
Di tingkat petani, harga buah pepaya california berkisar antara dua ribu hingga dua ribu tiga ratus rupiah per kilogramnya. Sedangkan di supermarket, harga perkilogramnya bisa mencapai lima ribu hingga tujuh ribu rupiah.(Helmi Azahari/Sup)
Langganan:
Postingan (Atom)